Profil Desa Joton

Ketahui informasi secara rinci Desa Joton mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Joton

Tentang Kami

Desa Joton di Jogonalan, Klaten, merupakan model desa mandiri yang didorong oleh inovasi BUMDes Joton Makmur. Melalui unit usaha profesional seperti pengelolaan sampah dan layanan digital, Joton sukses mengubah layanan publik menjadi sumber pendapatan des

  • Model Tata Kelola BUMDes Profesional

    Joton menjadi teladan dalam pengembangan ekonomi desa melalui BUMDes "Joton Makmur" yang berhasil mengelola beragam unit usaha secara profesional, modern, dan profitabel.

  • Inovasi dalam Pelayanan Publik

    Desa ini secara cerdas mengubah tantangan layanan dasar, terutama pengelolaan sampah, menjadi sebuah unit bisnis yang berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih sekaligus menghasilkan pendapatan.

  • Kemandirian Ekonomi Desa

    Melalui pendapatan asli desa (PADes) yang signifikan dari BUMDes, Joton secara aktif membangun kemandirian fiskal, membiayai pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan warganya secara mandiri.

XM Broker

Di era di mana kemandirian desa menjadi tujuan utama pembangunan nasional, Desa Joton di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, tampil sebagai sebuah studi kasus yang cemerlang. Kekuatan desa ini tidak terletak pada peninggalan purbakala megah atau industri kerajinan yang melegenda, melainkan pada sebuah sistem tata kelola modern yang visioner. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Joton Makmur, desa ini berhasil memetakan potensinya, mengubah tantangan menjadi peluang dan membangun sebuah mesin ekonomi yang efektif dari, oleh, dan untuk masyarakat. Joton merupakan representasi dari wajah baru desa di abad ke-21: sebuah entitas yang profesional, inovatif, dan berorientasi pada solusi. Profil Desa Joton ialah sebuah penelusuran tentang bagaimana tata kelola yang baik dan semangat kewirausahaan mampu menjadi fondasi utama menuju kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Geografi dan Posisi Sentral di Jogonalan

Desa Joton secara geografis menempati posisi yang sangat sentral dan strategis di Kecamatan Jogonalan. Luas wilayah desa ini tercatat seluas 157,4 hektare atau sekitar 1,57 kilometer persegi. Lanskapnya didominasi oleh lahan pertanian yang subur dan area pemukiman yang tertata, mencerminkan perpaduan antara fungsi agraris dan residensial. Sebagai desa yang berada di jantung kecamatan, Joton menjadi titik persimpangan dan interaksi bagi desa-desa di sekelilingnya.Letaknya yang sentral membuat Desa Joton memiliki banyak perbatasan. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Dompyongan dan Desa Gondangan. Di sisi timur, desa ini bersebelahan langsung dengan Desa Sumyang. Sementara itu, batas selatan Desa Joton ialah Desa Granting dan Desa Pakahan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Prawatan. Posisi ini memberikannya keuntungan dalam hal aksesibilitas dan potensi sebagai pusat layanan bagi wilayah sekitarnya.Berdasarkan data kependudukan per Oktober 2025, Desa Joton dihuni oleh sekitar 3.900 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 2.478 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang besar dan dinamis ini menjadi pasar potensial sekaligus sumber daya manusia yang vital bagi berbagai unit usaha yang dikembangkan oleh desa.

BUMDes Joton Makmur: Motor Penggerak Kemandirian Desa

Pembeda utama dan kunci keberhasilan Desa Joton ialah BUMDes Joton Makmur. Lembaga ini tidak dijalankan sekadar untuk memenuhi formalitas, melainkan dikelola dengan prinsip-prinsip korporasi modern yang berorientasi pada keuntungan dan pelayanan. BUMDes Joton Makmur berhasil mengembangkan beberapa unit usaha strategis yang menjawab kebutuhan riil masyarakat sekaligus menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi kas desa.Salah satu unit usaha paling inovatif ialah pengelolaan sampah. Melihat masalah sampah rumah tangga yang sering kali tidak terkelola dengan baik, BUMDes mengambil alih tanggung jawab ini dengan pendekatan bisnis. Mereka menyediakan layanan pengangkutan sampah rutin dari rumah ke rumah dengan sistem iuran bulanan yang terjangkau. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah; sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik yang memiliki nilai jual disalurkan ke pengepul. Model ini secara efektif menyelesaikan tiga masalah sekaligus: menciptakan lingkungan desa yang lebih bersih, membuka lapangan kerja baru bagi petugas kebersihan, dan menghasilkan pendapatan rutin bagi BUMDes.Unit usaha andalan lainnya ialah layanan PPOB (Payment Point Online Bank). BUMDes Joton Makmur membuka loket pembayaran terpusat bagi warga untuk membayar berbagai tagihan bulanan, seperti listrik, air, telepon, internet, hingga cicilan kredit. Layanan ini memberikan kemudahan luar biasa bagi warga yang tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk melakukan pembayaran. Bagi BUMDes, setiap transaksi menghasilkan biaya administrasi yang menjadi sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

Sendang Joton: Potensi Tersembunyi dan Aset Desa

Di samping unit usaha yang berbasis layanan, Desa Joton juga memiliki aset alam berupa Sendang Joton. Sendang atau mata air ini telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, terutama sebagai sumber utama untuk irigasi pertanian. Airnya yang jernih dan tidak pernah kering memastikan lahan-lahan pertanian di sekitarnya tetap produktif sepanjang tahun.Selain fungsi irigasinya, Sendang Joton juga memiliki nilai historis dan potensi rekreasi. Bagi masyarakat lokal, sendang ini sering kali menjadi tempat untuk bersantai atau melakukan kegiatan tradisi dalam skala kecil. Melihat potensi ini, BUMDes Joton Makmur mulai merencanakan pengelolaan dan penataan kawasan Sendang Joton agar dapat dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata desa skala kecil. Rencana pengembangan ini dilakukan secara hati-hati dengan memprioritaskan fungsi konservasi mata air dan kelestarian lingkungan. Jika berhasil dikembangkan, Sendang Joton dapat menjadi unit usaha baru yang menambah pundi-pundi pendapatan desa sekaligus menyediakan ruang rekreasi yang sehat bagi warga.

Perekonomian yang Terdiversifikasi dan Profesional

Kehadiran BUMDes Joton Makmur telah secara signifikan mendiversifikasi struktur perekonomian desa. Jika sebelumnya ekonomi desa didominasi oleh sektor pertanian, kini pilar ekonomi baru yang berbasis jasa dan pengelolaan aset telah tumbuh dengan kokoh. Model ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang lebih tangguh dan tidak hanya bergantung pada satu sektor.Sektor pertanian tetap memegang peranan penting sebagai fondasi ekonomi tradisional dan penjamin ketahanan pangan. Para petani terus mengolah sawah mereka, menghasilkan komoditas padi yang menjadi andalan. Sementara itu, UMKM lokal di bidang kuliner, perdagangan, dan jasa lainnya juga terus berkembang, didukung oleh daya beli masyarakat yang meningkat seiring dengan semakin sehatnya perekonomian desa secara keseluruhan.Keberhasilan BUMDes Joton Makmur merupakan cerminan langsung dari kualitas tata kelola pemerintahan desa yang profesional dan visioner. Pemerintah Desa Joton secara konsisten memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk regulasi, penyertaan modal awal, maupun pendampingan manajerial. Pendapatan Asli Desa (PADes) yang dihasilkan oleh BUMDes kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk program-program pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan saluran air, serta untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Siklus positif inilah yang terus mendorong Desa Joton menuju tingkat kemandirian dan kesejahteraan yang lebih tinggi.